ThePhrase.id – Setelah dua dekade tak terdengar kabarnya, Moskvitch yang dulunya merupakan merek otomotif besutan Uni Soviet kini diambil alih oleh Rusia dan telah meluncurkan mobil barunya yang memiliki pemandangan berbeda 180 derajat.
Tentu saja berbeda, karena mobil terakhirnya beredar pada tahun 2002. Tahun tersebut juga menjadi tahun dimana Moskvitch mengusulkan bangkrut dan menghentikan produksi. Sehingga modelnya berhenti di model mobil tahun 2000-an yang dapat dianggap kuno pada zaman sekarang.
Saat ini, Moskvitch meluncurkan mobil yang masuk dalam segmen SUV dan memiliki desain modern yang dikatakan mirip dengan mobil-mobil buatan China. Mobil tersebut diproduksi di pabrik yang dulunya milik perusahaan asal Prancis, Renault.
Pabriknya, Moscow Automobile Plant Moskvitch, dioperasikan oleh Kamaz. Dilansir dari Antara, Kamaz (pembuat truk Rusia) merupakan mitra eksternal dari Moskvitch. Selain itu, Moskvitch juga memiliki mitra jarak jauh yang namanya tidak disebutkan.
Mitra jarak jauh tersebut diduga berasal dari negara China karena kecerdasan mobil yang baru diperkenalkan dengan mobil China. Mobil tersebut dikatakan terlihat mirip dengan mobil garapan JAC asal China.
Dilansir dari Reuters, sebuah sumber mengatakan bahwa desain, teknis, dan platform JAC digunakan pada mobil baru Moskvitch tersebut. Termasuk suku cadang yang dikirim langsung dari China.
Target produksi
Karena baru diperkenalkan pada akhir tahun 2022 ini, Moskvitch memiliki target produksi 600 unit hingga akhir tahun. Dikatakan juga bahwa 200 di antaranya merupakan mobil listrik. Mobil-mobil tersebut dapat mulai dibeli pada bulan Desember ini.
Sedangkan untuk tahun-tahun berikutnya, karena merek ini merupakan merek lokal Rusia, pemerintah pun ikut andil. Pemerintah Rusia mengatakan ingin memproduksi 100.000 unit per tahunnya. Beberapa di antaranya akan bertenaga listrik.
Pihak Kamaz sendiri mengatakan dalam keterangan resminya bahwa pada tahun 2023 hingga 2024 Moskvitch akan dirakit menggunakan sistem Semi-Knocked Down (SKD) untuk meningkatkan kandungan lokalnya.
Hal ini dikarenakan hambatan pengiriman dan komponen pemasokan akibat konflik Rusia dengan Ukraina. Dengan demikian, Rusia menargetkan pembangunan jaringan rantau pasok komponen secara lokal untuk mengurangi masalah ketersediaan komponen.
Pihak pemerintah Rusia juga mengatakan bahwa ketika pabrik telah beroperasi secara penuh, sejumlah 40.000 lapangan kerja akan terbuka.
Tentang Moskvitch
Nama dari brand ini berasal dari bahasa Rusia yang berarti “penduduk asli Moskow”, karena lokasi awal atau lokasi orisinal brand ini diproduksi pada awal berdirinya adalah di kota Moskow.
Berdiri sebagai brand Uni Soviet, tentu Moskvitch memiliki perbedaan yang cukup signifikan dibandingkan mobil-mobil dari negara lainnya. Sama seperti bagaimana mobil buatan merek asal Jepang berbeda dengan mobil buatan merek asal Inggris.
Merek ini pertama kali didirikan pada tahun 1930. Menyatakan bangkrut pada tahun 2002, pabrik yang ditelantarkan kemudian diambil alih oleh Avtoframos yang kemudian berganti nama menjadi Renault Russia.
Brand ini merupakan joint venture dari pemerintah kota Moskow dan brand otomotif asal Prancis, Renault. Merek ini terus berjalan hingga tahun 2022 ketika Renault menarik diri dari pasar Rusia atas hasil sanksi berat terhadap Rusia.
Sanksi berat ini diberlakukan oleh negara-negara Barat seperti Uni Eropa termasuk Prancis, Amerika Serikat, dan beberapa negara lain ke Rusia karena invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina. Sanksi ini termasuk sektor otomotif.
Renault menjual pabriknya yang berada di Moskow kepada pemerintah kota Moskow. Pabrik yang awalnya milik Moskvitch itu kemudian diperuntukkan menghidupkan Moskvitch kembali. [rk]